Foto: Inara Mantan Istri Virgoun. (Instagram @mommy_starla)
Jakarta, CNBC Indonesia - Istri musisi Virgoun, Inara Rusli, kembali mendapatkan sorotan di media sosial. Kali ini, pembahasan menyerempet ke ranah investasi saham. Inara tercatat nyangkut ke saham perusahaan berkapitalisasi kecil (small cap), emiten minyak kelapa besutan Asep Sulaeman Sabanda alias Sultan Subang PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE).
"Nih dapat pemberitahuan dari perusahaannya langsung ada rapat pemegang saham," tulis Inara dalam story Instagram, sembari memperlihatkan tangkapan layar undangan elektronik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 26 Mei 2023.
Dalam tangkapan layar suatu aplikasi saham online, Inara memperlihatkan unrealized loss (kerugian yang belum direalisasikan) yang sangat besar di IPPE hingga 65,15%. Namun, tidak diperlihatkan berapa nilai pembelian saham IPPE miliknya.
IPPE memang sempat melonjak ke Rp 600 per saham pada Maret 2022. Kala itu market cap IPPE mencapai Rp 2,76 triliun. Namun, kini market cap IPPE tersisa hanya Rp 230 miliar. Ini akibat volatilitas tinggi yang berujung pada penurunan tajam.
Harga saham IPPE sendiri sudah tidak bergerak alias nyender di level Rp 50 per saham sejak awal Maret 2023 sehingga kalaupun sang istri Virgoun ini ingin menjual sahamnya dan merealisasikan kerugian hal tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak ada pembeli di saham ini.
Saham IPPE memang sempat disoroti bursa dan menjadi perbincangan investor akibat volatilitas yang tinggi tersebut di awal tahun ini. Berkat penurunan dan volatilitas harga yang signifikan waktu itu, pada 18 Januari 2023, BEI menginformasikan telah terjadi pergerakan pasar di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) di saham IPPE.
Seiring dengan pengumuman UMA, pada 26 Januari pihak bursa melakukan suspensi (penghentian sementara perdagangan) saham IPPE.
Sebelumnya, Ibunda Virgoun, Eva Manurung, menuding Inara melakukan judi saham. Inara juga akhirnya angkat bicara mengenai hal tersebut.
"@mommy_starla apa kau bilang tabayyun? Uang 200 juta kau kemanain Ina? Kau main saham hilang uang 200 juta. Di mana itu kau judikan, di saham kan?" tulis Eva Manurung dalam komentar di media sosial, seperti dikutip detik (14/5).
Sementara itu, Inara langsung memberikan tanggapan bahwa saham yang dibeli bukanlah judi lantaran Inara membelinya lewat aplikasi trading dari perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Inara juga menjelaskan hal-hal terkait risiko investasi saham seperti floating loss, hingga bukti keuntungan, dan dia pun mengaku pernah mengikuti undangan rapat dari emiten yang dipegang. Semua klarifikasi itu dilakukan Inara lewat unggahan Story Instagram-nya.
"Nih sebagian profit yang didapat (tahun) 2022 kemarin. Nggak banyak sih, ya harap maklum namanya juga perdana, masih pemula. Ada salah-salah perhitungan karena memang kemarin tiba-tiba IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) anjlok," ungkap Inara Rusli sambil memperlihatkan data untung dan rugi yang dia dapatkan.
"Ya mau cuan gede dan instan cuma pesugihan sama prostitusi. Itu juga pasti ada resiko," tulis Inara lagi di bagian paling bawah postingannya.
Selain saham Sultan Subang, dalam tangkapan layar yang Inara bagikan lewat fitur story di akun Instagram miliknya @mommy_starla, terlihat Inara membukukan keuntungan di saham macam emiten budidaya ayam ras pedaging PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada periode Oktober 2022.
Apabila GOTO dikenal sebagai big cap dengan kapitalisasi pasar (market cap) Rp 138,57 triliun, DEWI hanya memiliki kapitalisasi pasar Rp 620,00 miliar atau tergolong small cap.
Memang pada awal tahun ini, sempat ada rumor transaksi gagal bayar Repurchase Agreement alias repo di tiga saham yang terkait Asep Sulaeman yakni PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS), termasuk IPPE.
Rumor tersebut pun membuat kalangan broker saham dan pelaku pasar pun mewanti-wanti untuk tidak mentransaksikan dan menerima repo ketiga saham tersebut.
Alhasil, ketiga saham tersebut termasuk IPPE pun ambruk dan sentuh ARB. Bahkan parahnya, ketiganya sempat mencetak ARB berjilid-jilid atau berhari-hari.
Sebagai informasi, repo lebih akrab dikenal dengan sebutan gadai saham, terjadi dimana ketika seorang nasabah yang membutuhkan dana likuid bisa menjaminkan saham miliknya untuk mendapatkan pinjaman.
Belakangan, pihak IPPE membantah terkait kabar repo tersebut.
"Ini tak ada kaitannya dengan terhadap transaksi repo. IPPE tak melakukan hal-hal ini. Kami pastikan tidak ada gagal repo," kata Direktur Utama IPPE Syahmenan dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (31/1).
Dalam kamus pelaku pasar, ada istilah informal untuk saham yang bergerak liar, yakni saham gorengan. Suatu saham disebut gorengan apabila harganya tiba-tiba terkerek tinggi tanpa alasan yang jelas dan tiba-tiba juga anjlok signifikan.
Emiten dengan market cap kecil biasanya menjadi sasaran empuk para pelaku pasar (secara informal disebut dengan istilah bandar) karena mudah untuk dipermainkan (cornering) harganya dan bergerak sangat volatil.