Monday, April 5, 2021

Duh! Emiten Lo Kheng Hong Tekor Rp 208 M, Ini Pemicunya

 


Jambi- Anak usaha Grup Indika, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) melaporkan kinerja 2020. Perusahaan mencatatkan rugi bersih di sepanjang 2020 mencapai US$ 14,87 juta atau setara dengan Rp 208 miliar (kurs Rp 14.000/US$), padahal di 2019 perusahaan masih mencetak laba bersih US$ 1,47 juta atau setara Rp 21 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan MBSS yang dirilis pada Senin ini (5/4/2021), rugi bersih ini sejalan dengan pendapatan yang ambles pada tahun pandemi 2020.

Pendapatan MBSS mencapai US$ 54,86 juta atau setara Rp 768 miilar, ambles 30% dari tahun sebelumnya US$ 77,84 juta atau setara Rp 1,09 triliun.


Perusahaan mencatat ada kerugian penurunan nilai aset bersih sebesar US$ 5,99 juta, dari sebelumnya juga rugi US$ 2,09 juta.

Kemudian, MBSS juga mencatatkan ada selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar US$ 14.292 dari untung kurs US$ 8.712.

Dari sisi pendapatan, berdasarkan pendapatan jasa sewa muatan sebesar US$ 45,56 juta, anjlok dari sebelumnya US$ 60,86 juta, sementara pendapatan sewa berdasarkan waktu turun menjadi US$ 9,30 juta dari sebelumnya US$ 16,96 juta.

Adapun berdasarkan pendapatan kapal tunda dan tongkang berkontribusi terbesar yakni mencapai US$ 28,11 juta, meski ambruk dari sebelumnya US$ 55,54 juta.

"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan resesi ekonomi global. Rupiah yang terdepresiasi serta melemahnya Indeks Batu Bara Indonesia-4 (ICI-4) yang telah mencapai US$ 22-44 per ton pada akhir Desember 2020, Grup beroperasi dalam kondisi bisnis yang sangat sulit," tulis manajemen MBSS, dalam laporan keuangan, dikutip Senin ini (5/4/2021).

"Pemulihan pandemi yang lambat dapat mempengaruhi operasi grup dan/atau pelanggan grup, yang akan berdampak pada meningkatkan risiko tidak tertagihnya piutang dari pelanggan," jelas manajemen MBSS. pt.bpfjambi

Adapun Grup terus memantau dampak perkembangan dan telah mengambil langkah-langkah antisipasi yang dapat meminimalisasikan dampak dari pandemi pada bisnis dan operasional Grup MBSS.

Saham perusahaan per Desember 2020 dipegang oleh PT Indika Energy Infrastructure 51%, The China Navigation Co. Pte. Ltd 25,68%, investor kawakan Lo Kheng Hong 5,79%, dan publik 17,52%. pt.bpf jambi


Sebelumnya MBSS telah menandatangani Perjanjian Pengangkutan Batu Bara pada tanggal 10 Desember 2020 dengan PT Kideco Jaya Agung yang juga masuk perusahaan terafiliasi dalam Grup PT Indika Energy Tbk (INDY).

Perjanjian ini mengatur mengenai kerja sama pekerjaan pengangkutan kargo batu bara menggunakan kapal tunda (tugboat) dan tongkang perseroan untuk tujuan PLTU Jawa 7 dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 15 November 2021.

Perseroan berpotensi menerima total pendapatan selama jangka waktu Perjanjian sebesar kurang lebih Rp 147 miliar dengan memperhitungkan konsumsi bahan bakar yang akan digunakan.

"Perjanjian ini akan berdampak positif pada keberlangsungan usaha perseroan dan peningkatan pendapatan usaha perseroan," kata Sekretaris Perusahaan Mitrabahtera Segara Sejati, Ratih Safitri dalam keterangan tertulis.

Ruang lingkup kegiatan MBSS terutama menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan, angkutan laut dalam negeri untuk barang khusus, menjalankan kegiatan di bidang reparasi kapal, perahu dan bangunan terapung.

MBSS juga menjalankan kegiatan di bidang perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, menjalankan kegiatan di bidang aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi air. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994.

No comments:

Post a Comment