Tuesday, October 12, 2021

Kim Jong Un 'Ngamuk', Serang AS Sebut Biang Kerok

FILE - In this undated file photo provided by the North Korean government on July 30, 2021, North Korean leader Kim Jong Un attends a workshop of the commanders and political officers of the Korean People's Army, in Pyongyang, North Korea. U.N. human rights investigators have asked North Korea to clarify whether it has ordered troops to shoot on sight any trespassers who cross its northern border in violation of the country's pandemic closure. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File) Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Pernyataan keras dibuat Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Ia menyalahkan Amerika Serikat (AS) ada ketegangan yang terjadi di semenanjung Korea.

"AS adalah akar penyebab ketidakstabilan," katanya dalam pidato pembukaan dimuat media pemerintah setempat, KCNA, dikutip AFP, Selasa (12/10/2021).


PT BESTPROFIT

"Tidak ada dasar dalam tindakan mereka untuk percaya bahwa itu tidak bermusuhan," tambahnya.

Ini adalah serangan terbaru Kim Jong Un ke Negeri Presiden AS Joe Biden setahun terakhir. Pyongyang sendiri berada di bawah sanksi internasional Karena pengembangan senjata nuklir dan program rudal balistiknya.

Di tahun 2017, Korut menguji rudal yang dapat mencapai seluruh benua Amerika. Pyongyang mengatakan perlu senjata canggih untuk melindungi diri dari invasi AS.

AS sendiri telah berulang kali mengatakan tak memiliki niat bermusuhan. Tapi Kim di pidatonya itu menegaskan tak percaya ucapan Paman Sam. BEST PROFIT


Sebelumnya, di 2018, Korut dan AS sempat bertemu dalam KTT di Singapura. Kala itu, Presiden AS masih dijabat Donald Trump."Saya sangat ingin tahu, apakah ada orang atau negara yang percaya," tegasnya lagi.

Tetapi proses pembicaraan terhenti di Hanoi Vietnam, tahun 2019. Kegagalan Barat memberi keringanan sanksi ke Korut menjadi penyebab. BESTPROFIT


Sementara itu AS dan Korea Selatan (Korsel) menempatkan 28.500 tentara untuk mengantisipasi serbuan Korut. Perang sebelumnya terjadi 1950.Biden sendiri terus berupaya berbicara dengan Korut kapan saja dan di mana saja. Namun upaya denuklirisasi belum membuahkan hasil. 
PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Kim Jong Un sendiri menuduh Korsel munafik dan mengatakan upaya negeri Kpop itu sendiri, yang memperkuat militernya, menghancurkan keseimbangan militer di semenanjung. Ia mengatakan itu membawa bahaya militer.

Sumber : Jakarta, CNBC Indonesia

No comments:

Post a Comment