Tuesday, August 23, 2022

Ramai Perempuan Inggris Jadi Pekerja Seks Komersial, Ada Apa?

 Travellers queue at security at Heathrow Airport in London, Wednesday, June 22, 2022. After two years of pandemic restrictions, travel demand is back with a vengeance but airlines and airports that slashed jobs during the depths of the COVID-19 crisis are struggling to keep up. With the busy summer tourism season underway in Europe, passengers are encountering chaotic scenes at airports, including lengthy delays, canceled flights and headaches over lost luggage. (AP Photo/Frank Augstein) Foto: AP/Frank Augstein

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Krisis biaya hidup yang terjadi di Inggris, mendorong lebih banyak perempuan menjadi pekerja seks komersial (PSK). Hal ini terungkap lewat data terbaru English Collective of Prostitution, yang dikutip, Senin (22/8/2022).

Dengan inflasi yang mencapai 10%, tertinggi dalam 40 tahun, harga energi dan makanan di kerajaan itu menyulitkan warga terutama wanita yang menjadi ibu tunggal dengan banyak anak. Di awal musim panas negara itu saja, dimulai Juni dan berakhir September, ada tambahan 1/3 perempuan menjadi PSK. PT BESTPROFIT


"Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online," kata Juru Bicara Niki Adams, dimuat Sky News.


"Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari tempat yang putus asa."

Ia pun memberikan contoh nyatanya. Menurutnya seorang ibu dengan empat anak, kini menjadi PSK pasca kehilangan uang dan tak masuk salah satu penerima bantuan tunai di Inggris, Universal Credit.

"Dia mulai melakukannya beberapa malam dalam seminggu di jalanan... Ini cukup untuk membayar setiap tagihan," kata Adams. BEST PROFIT

BESTPROFIT


"Dia tidak memiliki kapasitas untuk bekerja secara indoor (hal yang legal di Inggris), meskipun itu akan jauh lebih aman dan dia lebih menyukainya," tegasnya lagi.

Hal ini kemudian menimbulkan masalah baru. Disebutkan bahwa banyak perempuan pekerja seks pada akhirnya tak mampu melindungi diri dari kekerasan dan eksploitasi.

"Dan itu juga berarti kondisi kerja seks memburuk ke titik di mana mereka membahayakan nyawa perempuan," tambah Adams.

Fakta sama juga dikatakan pekerja pendukung wanita untuk Beyond the Streets, Nikki McNeill. Beyond the Streets adalah sebuah badan amal yang berbasis di Southampton dan London yang membantu orang menemukan jalan keluar dari industri seks di seluruh Inggris.

Dia mengatakan, dia dan rekan-rekannya, juga melihat peningkatan jumlah pekerja seks belakangan ini. Rata-rata beralasan "seks untuk bertahan hidup". PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

"Kami menyebutnya demikian karena itu satu-satunya pilihan yang dapat dibuat para wanita ini untuk bertahan hidup. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, memiliki cukup uang untuk makan dan sewa," katanya.

Sebelumnya, bank sentral Inggris, Bank of England memperkirakan inflasi harga konsumen akan mencapai 13,3% pada bulan Oktober. Angka ini akan diiringi kenaikan biaya energi rata-rata yang kemungkinan mencapai 4.266 pound (Rp 75 juta) per tahun di awal 2023.

BoE juga memperingatkan bahwa ekonomi Inggris akan memasuki resesi terpanjang sejak krisis keuangan global pada kuartal-IV 2022. Dinamika nilai tukar poundserling di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) juga kini melemah, sejak akhir 2021 (year-to-date). Jakarta, CNBC Indonesia

No comments:

Post a Comment