Wednesday, August 10, 2022

Semua Mata Tertuju pada Inflasi AS, Ada Kejutan Hari Ini?

 cover topik/Pelantikan Presiden Joe Biden_Dalam Foto: cover topik/Pelantikan Presiden Joe Biden_Dalam

 

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI Indeks saham, kurs rupiah dan obligasi pemerintah kompak menguat pada perdagangan Selasa (9/8/2022). Triple rally tersebut telah berlangsung selama dua hari beruntun. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,23% di 7.102,88 pada perdagangan Selasa (9/8/2022). IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak sesi I perdagangan.

IHSG tetap kuat bertahan di atas level psikologis 7.100 dan genap mencatatkan apresiasi sepanjang 7 hari perdagangan beruntun.


Total volume perdagangan saham mencapai Rp 32,33 miliar saham dengan total nilai Rp 14,83 triliun. BESTPROFIT


IHSG rupanya tidak sendirian, mayoritas bursa saham di Asia Pasifik ditutup di zona hijau.

Indeks Shanghai Composite China ditutup menguat 0,32% ke posisi 3.247,43, ASX 200 Australia naik 0,13% ke 7.029,8, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,42% ke 2.503,46.

Di pasar valuta asing (valas), rupiah sukses kembali menguat melawan dolar AS, melanjutkan kinerja positif hari sebelumnya. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Mengacu data Refinitiv, Mata Uang Garuda berhasil menguat pada pembukaan perdagangan sebanyak 0,1% di Rp 14.860/US$. Kemudian, rupiah sempat memangkas penguatannya menjadi 0,01%, sebelum kembali bertambah dan mengakhiri perdagangan di Rp 14.850/US$, menguat 0,17% di pasar spot.

Penguatan tersebut membawa rupiah menjadi juara kedua di Asia, rupiah hanya kalah dari baht Thailand.

Di pasar surat utang, harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) juga menguat, mengindikasikan aksi buru para pemodal jelang pengumuman inflasi AS hari ini.

Yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara menguat 1,8 basis poin (bp) ke level 7,114%. Sedangkan yield SBN tenor 15 tahun naik 0,9 bp ke 7,028%, dan SBN berjangka waktu 25 tahun menanjak 1 bp ke posisi 7,568%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.


Triple rally tersebut terjadi selama dua hari beruntun dipicu oleh rilis data ekonomi yang solid dari dalam negeri. Salah satunya, Bank Indonesia (BI) telah merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Juli 2022 yang berada di 123,2, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya di 128,2.

Namun, Indeks yang di atas 100 menandakan konsumen masih optimistis terhadap situasi ekonomi saat ini dan prospek hingga enam bulan mendatang.

Selain itu, BI juga melaporkan penjualan ritel pada Juni 2022 yang tumbuh 4,1% secara tahunan dan lebih tinggi ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya di 2,9% yoy.

Jakarta,CNBC Indonesia

No comments:

Post a Comment