Tuesday, January 17, 2023

Eropa Berulah, Durian Runtuh RI Merekah, Salim Cs Sumringah

  PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Negeri Jiran, produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia, akhir pekan lalu mengatakan akan menghentikan ekspor kelapa sawit ke Uni Eropa setelah blok tersebut memberlakukan pembatasan impor tambahan pada minyak nabati. PT BESTPROFIT


Apabila terealisasi, langkah tersebut dapat berpotensi bagi peningkatan harga CPO global dan jika RI tidak memberlakukan embargo yang sama ke Uni Eropa sejumlah perusahaan dan taipan sawit dalam negeri ikut berpotensi menjadi pihak yang diuntungkan. BEST PROFIT


Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) tercatat menguat pada perdagangan pagi kemarin. Harga CPO di Bursa Malaysia Exchange di sesi awal perdagangan Senin (16/01/2023) pukul 09:50 WIB, naik 1,64% ke MYR 3.908 /ton. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

Penguatan hari ini menjadi kabar baik di tengah lesunya harga CPO  beberapa hari terakhir. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (13/1/2023), harga CPO ditutup di posisi MYR 3.845 per ton.

Lalu, siapa saja pengusaha atau konglomerat bisnis yang menguasai sektor perkebunan sawit dan pengolahan CPO di Indonesia?

Grup Salim

Anthoni Salim yang merupakan salah satu taipan yang diuntungkan apabila harga CPO global menguat signifikan. Group Salim tercatat memiliki duo emiten kelompok usaha agribisnis yang bergerak di sektor kelapa sawit yakni PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mampu mencatatkan kinerja yang cukup impresif.

Ivomas secara spesifik bergerak di segmen pemrosesan untuk peningkatan nilai tambah produk agribisnis dan pemasaran produk minyak goreng. Sementara emiten satunya lagi, LSIP, bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet.

Pada tahun 2021, kala harga CPO global mengalai reli kenaikan harga, kedua perusahaan tersebut mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan.

Akhir tahun lalu, Majalah Forbes menaksir kekayaan bersih Anthoni Salim mencapai US$ 7,5 dan menduduki peringkat ke-5, namun kekayaan bersihnya turun US$ 1 miliar dari tahun sebelumnya.

Grup Sinarmas

Grup Sinarmas, konglomerasi yang didirikan oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja ini memiliki unit usaha agribisnis di bawah naungan Sinar Mas Agro Resources and Tech Tbk (SMAR). SMAR adalah salah satu perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan terkemuka di Indonesia.

SMAR merupakan salah satu perusahaan dengan kelapa sawit utama dengan catatan pendapatan terbesar di antara emiten sawit Indonesia. Saat ini kapitalisasi pasar SMAR mencapai Rp 14,10 triliun.

Tahun lalu, kekayaan keluarga Widjaja yang mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal tahun 2019 silam ditaksir mencapai US$ 10,8 miliar, turun satu peringkat dan berada di posisi tiga di belakang duo Hartono dan raja batu bara Low Tuck Kwong. Meski demikian kekayaannya dari tahun sebelumnya tumbuh US$ 1,1 miliar.

Grup Astra

Konglomerasi Grup Astra diketahui memiliki gurita bisnis di berbagai sektor mulai dari otomotif, jasa keuangan hingga pertambangan dan energi. Astra juga ikut terjun dalam industri agribisnis khususnya kelapa sawit melalui PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Kapitalisasi pasar AALI tercatat Rp 15,40 triliun

No comments:

Post a Comment