Thursday, January 5, 2023

Saham Perbankan Favorit di 2023, Potensi Kenaikan Bisa 26%

 Pengunjung melintas di depan monitor saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Jakarta, Beritasatu.com- Saham perbankan berkapitalisasi besar dan likuid (bluechip) bisa menjadi pilihan favorit investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023. Potensi kenaikan harga saham bank 2023 bisa mencapai hingga 20%-26%.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adie Joe mengatakan beberapa saham perbankan yang akan bersinar di 2023 yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target Rp 6.000, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 11.500, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 11.000, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 10.000. "Saham-saham tersebut berpotensi memberikan untung/return di atas 20%," kata dia belum lama ini.


Kiswoyo melanjutkan, rekomendasi tersebut sejalan dengan kinerja ciamik yang dibukukan setiap tahun. Terlebih pada 2023 disebut-sebut sebagai tahun kampanye sehingga akan mendongkrak perputaran ekonomi. "Imbasnya, emiten-emiten saham perbankan tersebut akan kembali melanjutkan kinerja positif," kata dia.

Secara terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memasukkan saham BBRI dalam rekomendasinya dengan target harga Rp 6.100 dengan potensial upside 25%.

Ia menyebutkan bahwa BBRI menjadi bank dengan net profit tertinggi dibandingkan dengan 3 tiga bank papan atas lainnya juga dengan pertumbuhan terbesar.

Martha melanjutkan, pertumbuhan BBRI paling besar ditopang segmen UMKM yang menyumbang 84% kredit, dengan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi.

Kemudian, saham rekomendasi selanjutnya yakni saham BMRI dengan target harga 12.300 dengan potensial upside sebesar 25%. Dari segi bisnis, BMRI diuntungkan dengan kenaikan BI rate karena menjadi basis dengan nasabah korporasi yang besar.

"Dari empat bank besar yang ada, BMRI berhasil memperbaiki kualitas asetnya dengan level NPL gross-nya terendah kedua setelah BBCA," ujar Martha.

Martha melanjutkan, saham BBNI direkomendasikan dengan target Rp 12.500 dengan potential upside 26%. Alasan rekomendasi tersebut yakni seiring dengan transformasi dan fokus perseroan pada perbaikan kualitas aset.

Pada sektor industri, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) direkomendasikan dengan target harga Rp 10.800, dengan potential upside 63%.


Secara fundamental, SMGR memiliki kapasitas terbesar dengan pabrik tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan juga melakukan akuisisi SMBR akan mengurangi persaingan dan dan memperkuat kehadiran di wilayah Sumatera Selatan.

Lebih lanjut, cermati saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan target harga Rp 2.200, dengan potential upside 64%. Perseroan juga memiliki segmen bisnis yang terdiversifikasi dan juga potensi kenaikan permintaan seiring pembukaan kembali ekonomi.

Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani meromendasikan saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang berpotensi naik lebih 20% pada tahun ini.
Saham-saham tersebut dinilai Arjun secara fundamentals sangat kuat dan prospek bisnis yang masih sangat baik.

"Mayoritas saham ini juga dapat dikatakan memiliki harga saham yang fair valued berdasarkan price eraning ratio (PER) dan PBV (price book value) kalau dibandingkan sama rata-rata emiten di sektor mereka," tuturnya.

No comments:

Post a Comment