Friday, August 29, 2025

Analis Kompak Sebut IHSG Ambruk Akibat Demo, Ingatkan Bisa Turun Dalam

 


Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Jakarta, CNBC Indonesia - Analis pasar modal menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 2% pada perdagangan hari ini diakibatkan oleh demonstrasi hingga jatuh korban meninggal.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani bahwa demo bisa mengubah mood investor sehingga aliran modal tidak masuk ke pasar saham. "Ada juga dampak negatif dari demo yang berpotensi mengubah psikologis investor dan potensi tertahannya arus asing karena ketidakstabilan politik," ucapnya kepada CNBC Indonesia pada Jumat (29/8/2025).

Selain itu, ia menilai bahwa momentum bullish IHSG juga sudah melemah terindikasi dari gagal bertahan di level psikologis 8.000. "IHSG gagal 2 kali bertahan di atas level resistance 8.000, memberikan signal teknikal bahwa momentum bullish mulai melemah dan ada potensi koreksi," ujarnya.


Baca:
Breaking! Massa Ojol Bergerak, IHSG Anjlok 2,04%
Ia mengatakan ada potensi IHSG mampu berbalik arah andai IHSG gagal bertahan di level 7.900. Andai demikian, Arjun melihat IHSG berpeluang ke posisi 7.800.

"Jika hari ini IHSG gagal bertahan di atas 7.900 dan melanjutkan penurunan di bawah 7.800, maka bisa dibilang market berbalik arah tren menjadi bearish," ucapnya.
Ia juga melihat potensi koreksi IHSG didukung oleh, "Pelemahan rupiah dan dana asing yang keluar 2 hari ke belakang meskipun tipis, Ditambah secara seasonality bulan September market 80% koreksi."

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengungkapkan bahwa koreksi IHSG ada kaitan erat dengan demo hari ini.

"Adapun IHSG pada hari ini dibuka melemah karena berkaitan erat dengan adanya aksi demonstrasi belakangan ini terutama pada hari ini!" ujar Nafan kepada CNBC Indonesia pada Jumat (29/8/2025).

Baca:
Bakal Ada Lanjutan Demo Besar, 533 Saham Ambruk, IHSG Anjlok 1,03%
"Bahkan kondisi politik dan keamanan domestik berpengaruh besar terhadap pelemahan IHSG pagi ini," sambungnya.

Selain itu, iya juga melihat faktor historis, di mana IHSG biasanya melemah pada September. "Kinerja IHSG pada September selama 5 tahun terakhir rata-rata tergolong bearish. Namun Oktober hingga Desember bisa tergolong bullish," tuturnya.

Ia pun menganalisis gerak IHSG berpotensi berbalik trend menjadi bearish dari bullish. "Bila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar," pungkasnya.


Wednesday, August 27, 2025

Sidang Kartel Pinjol, KPPU Cek Bukti Pelanggaran 97 Perusahaan Fintech

 Ilustrasi pinjaman online (pinjol).

Ilustrasi pinjaman online (pinjol). (Freepik/Kate Mango Star)

Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melanjutkan sidang atas laporan dugaan pelanggaran kartel pinjaman online (pinjol). Perkara ini melibatkan 97 perusahaan pendanaan yang menjadi anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur menyampaikan saat ini sidang perkara masuk ke agenda pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian alat bukti surat dan atau dokumen pendukung laporan dugaan pelanggaran (LDP). 

Agenda pemeriksaan dan kesesuaian ini dibagi menjadi tiga sesi, yakni pada Selasa (26/8/2025), Rabu (27/8/2025), dan Kamis (28/8/2025).

Agenda pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian alat bukti ini melanjutkan agenda sebelumnya, yakni terkait pemaparan laporan dugaan pelanggaran oleh investigator kepada terlapor. Dalam sidang pembacaan LDP tersebut, lengkap dihadiri 97 perusahaan fintech sebagai terlapor.

“Agenda pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian alat bukti akan dilaksanakan hingga besok. Terkait terlapor di sidang pembacaan LDP sudah lengkap," kata Deswin saat dihubungi Beritasatu.com, Rabu (27/8/2025).

KPPU menyebutkan sidang perkara ini melibatkan 97 perusahaan pendanaan di bawah AFPI pada periode penyelidikan 4 Oktober 2023 hingga 11 Maret 2025. Mereka diduga melakukan kesepakatan penetapan harga dengan mengatur bunga dan biaya lain.

Investigator penuntutan KPPU mengungkapkan adanya  dugaan pelanggaran Pasal 5 Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat terkait Layanan Pinjam-Meminjam Uang atau Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (Fintech P2P Lending) di Indonesia.

Terlapor diduga mengubah tingkat bunga pinjaman yang meliputi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya maksimal 0,8% per hari menjadi 0,4% per hari pada 2021. Pengubahan tingkat bunga tersebut dapat membatasi  ruang kompetisi dan merugikan konsumen.

Jika terbukti melanggar, maka para pelaku usaha pinjol tersebut dapat dikenakan sanksi administratif berupa denda hingga 50% dari keuntungan dari pelanggaran atau hingga 10% dari penjualan di pasar bersangkutan dan selama periode pelanggaran. Laporan dugaan pelanggaran ini tercatat dalam Perkara Nomor 05/KPPU-I/2025.

Lebih lanjut, sidang berikutnya akan beragendakan penyampaian tanggapan terlapor atas LDP. Tanggapan tersebut dapat berupa penerimaan seluruh isi LDP maupun bantahan atas isi LDP.

Apabila terlapor menyatakan bantahan, maka sesuai Pasal 67 Peraturan KPPU Nomor 2 Tahun 2023, perkara akan berlanjut ke tahap pemeriksaan lanjutan.

Tuesday, August 26, 2025

Kasus Korupsi Minyak Rp 285 Triliun, Kejagung Periksa Kepala SKK Migas

 Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menegaskan penyidik pada Jampidsus Kejagung mengagendakan pemeriksaan delapan saksi terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang, Senin (25/8/2025). Salah satunya adalah Kepala SKK Migas berinisial DS, yang sebelumnya menjabat dirjen migas Kementerian ESDM.

Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menegaskan penyidik pada Jampidsus Kejagung mengagendakan pemeriksaan delapan saksi terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang, Senin (25/8/2025). Salah satunya adalah Kepala SKK Migas berinisial DS, yang sebelumnya menjabat dirjen migas Kementerian ESDM. (Beritasatu.com/Muhammad Aulia Rahman)

Jakarta, Beritasatu.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengagendakan pemeriksaan delapan saksi terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang, Senin (25/8/2025). Salah satunya adalah Kepala SKK Migas berinisial DS, yang sebelumnya menjabat dirjen migas Kementerian ESDM.

“DS selaku kepala SKK Migas (mantan dirjen migas Kementerian ESDM),” ujar Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Max Verstappen is a Dutch motorsport talent
00:00
00:02 / 01:18
Copy video url
Play / Pause
Mute / Unmute
Report a problem
Language
Share
Vidverto Player

Selain DS, Kejagung juga memeriksa tujuh saksi lain, yaitu HSR (PNS/analis harga dan subsidi Ditjen Migas Kementerian ESDM 2005-2014), LH (junior officer gas operation I PT Pertamina International Shipping), dan SAP (asisten manajer crude trading ISC PT Pertamina 2017-2018).

ADVERTISEMENT

Selain itu, TN (corporate secondary PT Pertamina 2020, YS (SVP IT PT Pertamina), TK (SVP shared services PT Pertamina), dan ES (dirjen migas Kementerian ESDM 2017).

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara,” jelas Anang.

Kasus korupsi minyak ini menjadi salah satu yang terbesar pada sektor energi nasional. Sebelumnya, Kejagung menetapkan pengusaha kondang Mohammad Riza Chalid (MRC) bersama delapan orang lainnya sebagai tersangka. Sudah ada 18 tersangka dalam kasus ini.

Kejagung juga mengungkap potensi kerugian negara yang sangat fantastis, mencapai lebih dari Rp 285 triliun.

Thursday, August 21, 2025

4 Penyebab Aki Mobil Cepat Tekor dan Cara Mencegahnya

 Ilustrasi servis mobil.

Ilustrasi servis mobil. (Freepik/Standert)

Jakarta, Beritasatu.com – Aki mobil merupakan salah satu komponen vital yang berfungsi sebagai sumber listrik untuk menyalakan mesin dan mendukung berbagai perangkat elektronik. Karena harganya yang tidak murah, kondisi aki harus selalu dijaga.

Jika pengguna memiliki kebiasaan berkendara yang kurang tepat, bukan tidak mungkin aki menjadi cepat habis dan harus sering diganti. Hal ini tentu akan membuat pengeluaran semakin membengkak.

Top 3 world’s most disgusting foods
00:00
00:47 / 01:37
Copy video url
Play / Pause
Mute / Unmute
Report a problem
Language
Share
Vidverto Player

Lalu, apa saja penyebab aki mobil cepat tekor yang perlu diwaspadai? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Deretan Penyebab Aki Mobil Cepat Tekor

1. Kebiasaan pengguna yang buruk

Penyebab aki mobil cepat tekor yang paling umum datang dari kebiasaan pengendara. Salah satu contohnya adalah lupa mematikan lampu ketika mesin mobil tidak menyala. Dalam kondisi ini, aki bekerja ekstra untuk memasok listrik sehingga dayanya cepat terkuras.

ADVERTISEMENT

Selain itu, mobil yang jarang dipakai atau bahkan dibiarkan tidak digunakan dalam waktu lama juga berisiko membuat aki kehilangan daya. Hal ini karena aki tidak mendapatkan suplai listrik dari alternator.

Begitu juga dengan penggunaan mobil untuk perjalanan jarak pendek secara berulang, yang sering kali membuat aki tidak sempat terisi penuh.

2. Kondisi aki dan sistem kelistrikan

Faktor teknis juga sangat berpengaruh pada usia aki. Aki yang sudah berumur tua secara alami akan kehilangan kapasitas penyimpanan daya. Alternator yang bermasalah juga dapat menghambat suplai listrik ke aki, sehingga pengisian tidak optimal.

Kualitas aki pun tidak kalah penting. Produk palsu atau berkualitas rendah cenderung lebih cepat rusak. Bahkan pemasangan terminal aki yang kurang kencang bisa menyebabkan aliran listrik tidak stabil dan daya aki cepat hilang.

3. Penggunaan aksesori berlebihan

Tren modifikasi mobil sering kali mendorong pemilik untuk menambahkan berbagai aksesori, seperti lampu tambahan, perangkat audio berdaya besar, hingga charger ganda.

Jika pemasangan tidak sesuai standar dan beban listrik terlalu besar, aki akan bekerja melebihi kapasitasnya. Kondisi ini secara langsung memperpendek umur aki.

4. Pengaruh kondisi cuaca

Lingkungan juga menjadi salah satu penyebab aki mobil cepat tekor. Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, dapat memengaruhi proses kimia di dalam aki. Akibatnya, performa aki menurun lebih cepat dan daya tahannya berkurang.

Cara Mencegah Aki Mobil Cepat Tekor

Untuk menghindari masalah ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan pemilik mobil. Lakukan pemeriksaan rutin pada kondisi aki, termasuk membersihkan terminal dari korosi dan memastikan alternator berfungsi dengan baik.

Hindari penggunaan aksesoris berlebihan terutama saat mesin tidak menyala. Pastikan penggunaan aki sesuai dengan kapasitas kendaraan, serta biasakan mematikan lampu dan perangkat elektronik ketika mobil sedang parkir.

Bagi kendaraan yang jarang digunakan, disarankan untuk memanaskan mesin secara rutin agar aki tetap terisi. Dengan begitu, risiko aki kehilangan daya bisa diminimalisir.

Memahami penyebab aki mobil cepat tekor merupakan langkah penting untuk menjaga performa kendaraan. Mulai dari kebiasaan pengguna, kondisi teknis aki, penggunaan aksesori berlebih, hingga pengaruh cuaca, semuanya berperan dalam mempercepat habisnya daya aki.

Dengan perawatan yang tepat, usia aki mobil dapat diperpanjang, risiko mogok mendadak bisa dihindari, dan komponen kelistrikan mobil tetap bekerja optimal.

Friday, August 15, 2025

Bansos Tak Boleh Buat Warga Miskin Jadi Ketergantungan

 Petugas pos menata logistik bantuan sosial untuk warga.

Petugas pos menata logistik bantuan sosial untuk warga. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.)

Jakarta, Beritasatu.com - Program bantuan sosial (bansos) perlu dievaluasi secara menyeluruh agar tidak sekadar menjadi bantuan jangka pendek. Bansos diharapkan mampu mendorong penerimanya naik kelas atau berhasil memperbaiki taraf hidup untuk tidak lagi terima bantuan.

Menurut Ekonom Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, evaluasi bisa dimulai dari data desil pendapatan masyarakat. Langkah ini penting untuk menilai sejauh mana bansos mampu mendorong penerima lebih berdaya secara ekonomi.

Akan tetapi, Telisa berujar, keberhasilan pengentasan kemiskinan ini tidak bisa diukur hanya dari satu kebijakan saja. Bansos perlu didukung program-program lain agar kemiskinan teratasi dan semakin banyak para penerima manfaat bansos tergraduasi.

"Supaya masyarakat naik kelas itu tidak cukup bansos tetapi bersama dengan bansos itu ada Kartu Indonesia Pintar (KIP), terus ada juga prakerja dan program-program lain seperti program keluarga harapan (PKH), peningkatan akses pendidikan ataupun meningkatnya anggaran pendidikan," ungkapnya kepada Beritasatu.com.

Telisa menilai, langkah strategis yang juga mendesak adalah integrasi data sosial. Kabar baiknya, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) saat ini dinilai telah padu untuk memudahkan pemantauan dan mendukung proses graduasi.

Dengan data terpadu maka pendataan terkait masyarakat naik kelas secara ekonomi menjadi lebih gampang. Ini juga memudahkan pendataan kelayakan penerima bansos.

"Jadi memang perlu suatu sistem yang semakin lama semakin meningkat dan ada evaluasi terhadap graduasi tersebut. Kita inginkan ketika dia naik kelas atau graduasi nanti dia bisa lebih baik lagi dengan meningkatkan produktivitasnya," imbuh Telisa.

Dia mengungkapkan, gagasan Bank Indonesia (BI) terkait sistem pembayaran terintegrasi Payment ID dapat menjadi solusi. Dalam konteks bansos, Payment ID akan sangat bermanfaat untuk melacak data masyarakat naik kelas yang dipantau dari pengeluaran ataupun peningkatan tabungan.