Wednesday, August 6, 2025

Wall Street Merosot karena Sinyal Lemah Ekonomi AS

 Ilustrasi Wall Street

Ilustrasi Wall Street (AP Photo/Peter Morgan)

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street merosot pada perdagangan Selasa (5/8/2025) setelah muncul sinyal mengecewakan terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS).

Indeks S&P 500 turun 0,5%, setelah sebelumnya mencatat pergerakan ekstrem. Dow Jones Industrial Average juga melemah 61 poin atau 0,1%, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,7%.

Dilansir dari AP, laporan aktivitas bisnis jasa di AS menunjukkan hasil lebih lemah dari perkiraan. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump telah menekan perekonomian.

Namun, harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve serta laporan laba perusahaan yang positif menahan penurunan lebih lanjut. Saat ini, S&P 500 masih berada dalam jarak 1,4% dari rekor tertingginya.

Salah satu penurunan terbesar dialami Edgewell Personal Care, produsen merek Schick, Playtex, dan Banana Boat, yang anjlok 18,8% setelah melaporkan laba dan pendapatan di bawah perkiraan.

Meski demikian, tren investasi pada teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus menguat. Saham Palantir Technologies melonjak 7,8% setelah mencatat laba lebih baik dari perkiraan dan menaikkan proyeksi pendapatan tahun ini.

Secara keseluruhan, S&P 500 ditutup turun 30,75 poin ke level 6.299,19. Dow Jones turun 61,90 poin menjadi 44.111,74, dan Nasdaq merosot 137,03 poin ke 20.916,55.

Sementara itu, bursa saham di Eropa dan Asia mayoritas menguat. Namun, Indeks Sensex India turun 0,4% di tengah kekhawatiran ketegangan dagang dengan AS terkait desakan pengurangan impor minyak dari Rusia.

No comments:

Post a Comment