Tuesday, October 18, 2022

Utang Luar Negeri RI per Agustus Turun Drastis, Kok Bisa Ya?

 Jokowi Bayar Utang RI Sampai Menyusut, Uangnya dari Mana? Foto: Infografis/Jokowi Bayar Utang RI Sampai Menyusut, Uangnya dari Mana?/Aristya Rahadian


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

 - Tren penurunan utang luar negeri (ULN) atau utang valas Indonesia terus berlanjut. ULN Indonesia pada Agustus 2022 tercatat US$ 397,4 miliar, turun dibandingkan dengan posisi sebelumnya sebesar US$ 400,2 miliar.

Salah satu penyebab penurunan tersebut adalah pembayaran yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas utang pemerintah yang jatuh tempo.


Dikutip dari data Bank Indonesia (BI), Selasa (18/10/2022), posisi ULN Agustus 2022 mengalami kontraksi sebesar 6,5% (year-on-year/yoy).

Posisi ini lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,1% (yoy). BEST PROFIT

BESTPROFIT

Dalam penjelasan BI, semakin kecilnya ULN pemerintah disebabkan pelunasan pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan dalam mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas.

Sementara itu, instrumen Surat Berharga Negara (SBN) secara neto mengalami kenaikan posisi. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

"Seiring dengan peningkatan inflow pada SBN domestik yang mencerminkan kepercayaan investor asing yang tetap terjaga di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," kata Direktur Departemen Komunikasi Junanto Herdiawan dalam siaran pers.

Di sisi lain, BI mengungkapkan ULN swasta juga melanjutkan tren penurunan.

Posisi ULN swasta pada Agustus 2022 tercatat sebesar US$ 204,1 miliar , menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 206,1 miliar. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 2,0% (yoy), lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,2% (yoy).

Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 3,6% (yoy) dan 1,6% (yoy) antara lain karena pembayaran neto utang dagang dan kewajiban lainnya.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; sektor pertambangan dan penggalian; serta sektor industri pengolahan dengan pangsa mencapai 77,5% dari total ULN swasta.

Junanto mengatakan ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,1% terhadap total ULN swasta.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya."

Sementara itu rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,4%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,7%.

Selain itu, lanjutnya, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Junanto menegasan BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," pungkas Junanto.

No comments:

Post a Comment