Tuesday, August 20, 2024

Breaking! Rupiah ke Level Terkuat Tahun Ini, Dolar Sentuh Rp15.400

 

Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) menguat di pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (20/8/2024), di tengah penantian suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate.

Dilansir dari Refinitiv, pagi ini rupiah dibuka di harga Rp15.500/US$ menguat 0,29% dari harga closing kemarin (19/8/2024) di harga Rp15.545/US$. Berselang sekitar lima menit, rupiah menguat tajam 0,55% menuju Rp15.460/US$.

Disisi lain, indeks dolar AS (DXY) kembali mengalami pelemahan sebesar 0,05% ke titik 101,834.

Pergerakan rupiah ini tentunya dipengaruhi banyak faktor, khususnya sentimen reshuffle kabinet yang dilaksanakan kemarin. Reshuffle tersebut dilakukan dalam rangka untuk mempersiapkan transisi pemerintahan berikutnya supaya berjalan lancar.

Salah satu menteri yang digantikan posisinya dalam reshuffle kemarin adalah menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly yang digantikan oleh Supratman Andi Agtas.

Selain itu, Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) digantikan posisinya oleh Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sementara posisi Bahlil akan diisi oleh Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru.

Pergantian beberapa menteri dalam kabinet ini tentunya akan membuat dinamika politik akan semakin memanas. Pasalnya menteri-menteri yang digantikan posisinya tersebut merupakan menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati sedangkan penggantinya merupakan orang-orang yang dekat dengan lingkungan Prabowo dan Jokowi.

Berlanjut, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu pekan ini.

Salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya.

Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongkrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Setelah sebelumnya pada Agustus 2024, Indonesia mengerek suku bunga sebesar 275 bps dari 3,5% menjadi 6,25%.

Tidak hanya soal isu dalam negeri, sentimen yang datang dari negeri tirai bambu pun akan mempengaruhi pasar keuangan domestik. Pada pukul 08:15 WIB, Bank Rakyat China (PBoC) telah mengumumkan suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun.

Dalam Pengumumannya LPR China tidak mengalami perubahan, yaitu di angka 3,35% untuk suku bunga acuan pinjaman tahunan dan 3,85% untuk lima tahun. Angka tersebut sesuai dengan prediksi konsensus yang dilakukan Trading Economics sebelumnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

No comments:

Post a Comment