Wednesday, March 20, 2024

ETF Ethereum Gagal Disetujui Mei 2024? Kripto Kompak Ambruk

 FILE PHOTO: Representations of the Ripple, Bitcoin, Etherum and Litecoin virtual currencies are seen on a PC motherboard in this illustration picture, February 13, 2018. Picture is taken February 13, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/File Photo Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mayoritas berada di zona merah hari ini (20/3/2024) akibat potensi ETF Ethereum untuk disetujui Mei 2024 semakin mengecil.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (20/3/2024) pukul 05:36 WIB, pasar kripto turun berjamaah. Bitcoin melemah 6,61% ke US$63.008,83 dan secara mingguan berada di zona negatif 11,15%.

Ethereum berada di zona merah 7,97% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan melemah 17,9% Solana anjlok 16,11% secara harian meskipun secara mingguan mengalami apresiasi 13,03%.

Begitu pula dengan Avalanche yang ambles 11,69% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir turun 0,43%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 6,96% ke angka 2.601,13. Open interest terdepresiasi 5,2% di angka US$65,02 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 83 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase sangat optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari coindesk.com, ETF Ethereum berpotensi disetujui Mei 2024 semakin kecil, menurut analis ETF Bloomberg. Hal ini ditengarai akibat kurangnya keterlibatan regulator AS dengan penerbit potensial mengenai produk tersebut.

"Kami sekarang yakin hal ini pada akhirnya akan ditolak pada tanggal 23 Mei untuk putaran ini," tulis analis ETF Bloomberg Intelligence James Seyffart dalam sebuah postingan di X pada hari Selasa.

Sebelumnya, Seyffart dan rekannya Eric Balchunas memberikan peluang 35% untuk disetujui pada bulan Mei.

Untuk diketahui, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) sebelumnya telah menunda keputusan mengenai dana yang diperdagangkan di bursa spot eter, namun harus mengambil keputusan paling lambat tanggal 23 Mei, karena ini adalah batas waktu terakhir bagi salah satu pemohon.


Saat ini terdapat tujuh issuers yang berharap dapat meluncurkan ETF Ethereum, yakni BlackRock, Fidelity, Invesco dengan Galaxy, Grayscale, VanEck, 21Shares dengan Ark, dan Hashdex.

Pesimisme Seyffart muncul karena ia melihat SEC tidak melihat bolak-balik terhadap penerbit ETF Ethereum. Hal ini berbanding terbalik dengan ETF bitcoin spot yang disetujui Januari 2024 sebab terdapat diskusi ekstensif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

No comments:

Post a Comment