Thursday, July 21, 2022

Ambruk, Tesla 'Buang' Bitcoin Rp 14 Triliun

 FILE PHOTO:   A Tesla dealership is seen in West Drayton, just outside London, Britain, February 7, 2018. REUTERS/Hannah McKay/File Photo Foto: REUTERS/Hannah McKay

 - Perusahaan produsen mobil listrik ternama di dunia, yakni Tesla Inc. telah menjual sebagian besar Bitcoinnya, setelah harga Bitcoin mengalami koreksi parah hingga menyentuh level terendahnya sejak 2017 pada pertengahan Juni lalu.

Sebanyak 75% Bitcoin yang dimiliknya pun telah dikonversi ke mata uang fiat (fiat money) pada akhir kuartal kedua tahun ini.

"Pada akhir kuartal II-2022, kami telah mengonversi sekitar 75% dari pembelian Bitcoin kami menjadi mata uang fiat," kata Tesla dalam pernyataannya Rabu (20/7/2022) kemarin.


Perusahaan mengatakan penjualan tersebut menambahkan kas dalam neraca mereka sebesar US$ 936 juta atau sekitar Rp 14,04 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$).


Hal ini menjadikan sebuah kemunduran bagi Tesla dan sang pemiliknya yakni Elon Musk, di mana Musk sempat dianggap sebagai pendorong besar kripto selama kenaikan tahun lalu, yang sering men-tweet terkait mata uang digital.

Harga Bitcoin telah kehilangan setengah nilainya dalam empat bulan terakhir selama apa yang disebut sebagai crypto winter.

Di Tesla, nilai wajar dari kepemilikan Bitcoinnya mencapai US$ 2,48 miliar pada kuartal pertama 2021 dan mengakhiri tahun 2021 sekitar US$ 2 miliar.

Tesla tidak mengatakan secara detail berapa harga yang dijual, tetapi Bitcoin memulai kuartal kedua mendekati US$ 46.000 dan berakhir di bawah US$ 19.000.

Analis Brian Johnson di Barclays memperkirakan pada awal pekan ini bahwa Tesla akan melihat penurunan terkait Bitcoin senilai US$ 460 juta karena aksi jual.

"Alasan kami menjual banyak kepemilikan Bitcoin kami adalah karena kami tidak yakin kapan lockdown Covid-19 di China akan berkurang, jadi penting bagi kami untuk memaksimalkan posisi kas kami," kata Musk dalam acara perilisan laporan keuangan kuartal II-2022 pada hari Rabu.

Namun, ketika ditanya tentang potensi Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi, Musk mengatakan bahwa tujuan utama Tesla adalah untuk mempercepat transisi ke energi berkelanjutan, dan menyebut Bitcoin sebagai "pertunjukan untuk diperlihatkan."

Pada kuartal I-2021, ketika Tesla menjadi investor besar Bitcoin, perusahaan mengatakan keputusannya adalah masalah menjadi lebih fleksibel, mendiversifikasi, dan mengambil pengembalian dari kepemilikan tunainya.

Kemudian Tesla dengan cepat menjual 10% karena mata uangnya naik, menyumbang keuntungan US$ 101 juta pada periode tersebut.

Pada Mei tahun lalu, Musk mengatakan Tesla akan berhenti menerima Bitcoin untuk pembelian mobilnya karena dampak lingkungan dari penambangan, tetapi dia menambahkan bahwa perusahaan "tidak akan menjual bitcoin apa pun."

Seminggu kemudian, dia men-tweet emoji bergambar berlian dan 'tangan berkilau', di mana hal ini dapat diartikan sebagai Tesla memiliki keunggulan dalam hal investasi Bitcoin atau sebagai 'master Bitcoin'. Jakarta, CNBC Indonesia

No comments:

Post a Comment