Monday, July 4, 2022

Rupanya Ini yang Jadi Pemicu IHSG Longsor 3%

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3% lebih pada perdagangan awal pekan ini, Senin (4/7/2022).

IHSG keluar dari level psikologis 6.600 setelah drop 3,18% ke 6.580,67 pada 10.23 WIB. Mayoritas saham big cap dengan bobot indeks besar ambrol pagi ini.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ambles 6,49% dan terkena auto reject bawah (ARB). Perlu diketahui, saham GOTO memiliki bobot terbesar untuk IHSG sebesar 10%.

PT BESTPROFIT


Selanjutnya ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan bobot terbesar kedua juga melemah 2,76%. BEST PROFIT

Mayoritas saham bank kakap dengan nilai kapitalisasi besar juga mengalami hal yang sama. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bahkan ambles lebih dari 3%. BESTPROFIT


Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga ikut melemah 3,73% pagi ini. Selanjutnya ada saham sektor konsumen yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terkoreksi lebih dari 5%.

Saham-saham tersebutlah yang memicu penurunan IHSG lebih dari 3% pada perdagangan sesi I pagi ini. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Dengan koreksi yang terjadi, return yang ditorehkan oleh IHSG pada semester I 2022 langsung ludes. Secara year to date, IHSG sudah terkoreksi 0,20%.

Akhir pekan lalu, tiga indeks saham acuan AS memang kompak menguat 1%. Namun penguatan ini banyak yang menilai hanya terjadi secara temporer saja.

Kondisi ekonomi global yang dibayangi dengan adanya risiko stagflasi yang muncul dari tingginya inflasi, pengetatan moneter, eskalasi geopolitik Rusia-Ukraina dan kebijakan proteksionisme berbagai negara masih membuat investor ketar-ketir.

Banyak investor yang mulai mengurangi porsi investasinya di aset berisiko seperti saham sehingga membuat harganya drop.

Peluang adanya outflows dari pasar saham memang masih terbuka, begitu juga dengan peluang koreksi. Jakarta, CNBC Indonesia


No comments:

Post a Comment