Friday, July 22, 2022

Gara-Gara Rusia dan China, Harga Batu Bara Jatuh 1,8%

 Tambang batu bara di  Ahmedabad, India Foto: Reuters

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

 - Harga batu bara jatuh setelah menguat dalam dua hari. Pada perdagangan Kamis (21/7/2022), harga batu kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 375,4 per ton. Harga batu bara amblas 1,8% dibandingkan hari sebelumnya.

Pelemahan harga batu bara tersebut memutus tren positif yang sudah berlangsung sejak Selasa pekan ini. 
Secara keseluruhan, harga batu bara masih anjlok 8,6% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara juga melandai 5,1% sementara dalam setahun masih melesat 149,1%. 

PT BESTPROFIT


Pelemahan harga batu bara disebabkan oleh membaiknya pasokan gas di Eropa setelah jaringan pipa Nord Stream 1 beroperasi kembali. BEST PROFIT
BESTPROFIT

Seperti diketahui, jaringan gas milik perusahaan Rusia Gazprom tersebut diperbaiki sejak 11 Juli dan sudah selesai sesuai jadwal pada Kamis kemarin (21/7/2022). 
PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Semula, negara-negara Eropa khawatir pihak Gazprom akan sengaja memperpanjang proses perbaikan sebagai balasan Rusia atas sanksi Eropa ke Rusia. Namun, kekhawatiran tersebut setidaknya tidak terbukti hingga sekarang.

Kendati sudah beroperasi mulai kemarin tetapi pasokan gas belum pulih 100%. Kapasitas aliran gas masih 40%.
"Masih ada 60% kapasitas yang belum kembali dan kondisi politik masih tidak stabil. Kami belum bisa mengatakan jika semua persoalan ini suda benar-benar tuntas," tutur Presiden 
Federal Network Agency (FNA)Jerman Klaus Mueller, seperti dikutip dari Reuters.

Uni Eropa tengah mempercepat pasokan gas mereka menjadi 80% dari kapasitas sampai 1 November untuk mengantisipasi musim dingin. Pasokan saat ini baru mencapai dua pertiga karena lambatnya pengisian.
Dengan kembalinya pasokan gas maka harga gas alam diperkirakan akan melandai sehingga harga batu bara pun ikut menyusut.

Sebagai catatan, harga batu bara sempat melejit pada awal hingga pertengahan Juli karena adanya kekhawatiran mengenai pasokan gas Eropa. Batu bara yang menjadi sumber energi alternatif pun harganya ikut melejit.

Selain karena pasokan gas sudah sedikit teratasi, harga batu bara juga melemah karena membaiknya aliran batu bara dari Australia. Pengiriman batu bara dari negara tersebut terus meningkat setelah jaringan kereta yang menghubungkan pusat pertambangan di lembah Hunter dan Pelabuhan Newcastle sudah normal kembali setelah sempat terganggu karena banjir.

Harga juga melemah karena masih loyonya permintaan dari China-konsumen batu bara di dunia.
Impor dari China melandai karena tingginya produksi batu bara di Negara Panda. Aktivitas ekonomi China juga masih melandai akibat pembatasan mobilitas sebagai dampak meningkatnya penyebaran Covid-19.

"Impor batu bara China kini lebih banyak untuk batu bara berkalori rendah. Pembeli dari Jepang dan Korea Selatan juga sepertinya sudah memenuhi pasokan dan tidak lagi mengejar pengiriman dari batu bara dari Australia," tutur salah seorang analis kepada Montel News.

Dilansir dari Reuters, harga batu bara kokas di pasar China anjlok ke level terendah dalam tujuh bulan pada Rabu pekan ini. Harga anjlok karena perkiraan melimpahnya pasokan. Di sisi lain, permintaan batu bara kokas untuk bahan material pembuatan baja terus melemah akibat pembatasan mobilitas.

"Permintaan batu bara kokas terus melemah karena semakin berkurangya produksi peleburan baja," tutur analis Sinosteel Futures kepada Reuters.

Harga batu bara Rusia yang lebih murah juga menjaga pasokan batu bara di kawasan Asia Pasifik.
Rusia memberikan diskon kepada batu bara mereka untuk mengurangi tumpukan pasokan. Larangan impor negara Uni Eropa untuk membeli batu bara Rusia membuat negara tersebut memberi diskon harga kepada pembeli mereka, seperti China dan India.

Pasokan batu bara pada pembangkit listrik India kini di kisaran28,4 jua ton, 4 juta ton lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jakarta, CNBC Indonesia
TIM RISET CNBC INDONESIA

No comments:

Post a Comment