Tuesday, July 19, 2022

China 'Buang' Rp 1.500 Triliun Obligasi Amerika, Sinyal Apa?

 

US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi) Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Kini Kepemilikan Treasury China sudah di bawah US$ 1 triliun, terendah dalam 12 tahun terakhir. Jepang menjadi negara dengan kepemilikan Treasury paling banyak di dunia, senilai US$ 1,2 triliun. PT BESTPROFIT



Data dari Departemen Keuangan Amerika Serikat menunjukkan pada akhir Mei China memiliki Treasury sebesar US$ 980 miliar atau turun sekitar US$ 23 miliar dari bulan sebelumnya, dan hampir US$ 100 miliar atau 9% dibandingkan Mei 2021. Atau dalam 1 tahun, China sudah "membuang" Treasury sekitar Rp 1.500 triliun (kurs Rp 15.000/US$/US$). BEST PROFIT


China semakin agresif melepas kepemilikan Treasury di tahun ini setelah bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga dengan sangat agresif guna meredam kenaikan inflasi.

Pada semester I-2022, suku bunga dinaikkan sebanyak 3 kali dengan total 150 basis poin menjadi 1,5% - 1,75%. BESTPROFIT


Ketua The Fed, Jerome Powell bahkan terang-terangan mengatakan akan menaikkan lagi sebesar 50 - 75 basis poin di bulan ini. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Bahkan, dengan inflasi yang meroket ke 9,1% year on year (yoy) pada bulan Juni lalu, pasar melihat The Fed berpeluang menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin. Jakarta, CNBC Indonesia


No comments:

Post a Comment