Thursday, February 29, 2024

Belajar dari Kejatuhan SVB, Bos LPS Sebut AS Sudah Insyaf

 Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pemaparan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudi Sadewa mengungkapkan pejabat bank sentral AS "insyaf" dan mampu mengisolasi kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) menjalar ke industri perbankan yang lebih luas.

Dirinya juga menyebut prediksi kejatuhan ekonomi AS dan resesi yang diprediksi banyak pihak urung terjadi. Sebelumnya, dirinya mengkritisi keputusan pejabat otoritas keuangan AS untuk memperketat kebijakan moneter yang agresif menyebabkan kejatuhan SVB pada medio Maret tahun lalu dan sempat mengguncangkan dunia.

Dirinya melihat jika tidak dikendalikan dengan baik, kejatuhan SVB dapat merambat ke ekonomi yang lebih luas, seperti yang terjadi pada masa great depression di AS tahun 1930 pasca perang dunia pertama.

"Mereka sadar kebijakan moneter terlalu ketat," ungkap Purbaya dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 Kamis (29/2/2024).

Purbaya mengapresiasi keputusan otoritas AS untuk meningkatkan likuiditas, meski secara luas The Fed masih belum menurunkan suku bunga. Dirinya menyebut, bank sentral AS mengambil sejumlah langkah lain dalam merubah arah kebijakannya.

"Mereka mulai ekspansi balance sheet, inject uang ke sistem, dan sampai sekarang berlanjut," sebut Purbaya.

Purbaya menyebut saat ini uang beredar di sistem AS mencapai 9,67% dan menyebut ekonomi AS yang tumbuh 2,5% sudah pas, dengan tingkat pengangguran terjaga di level yang aman sebelum memacu inflasi.

No comments:

Post a Comment